STKIP PGRI BLITAR

ANALISIS KINERJA KARYAWAN DITINJAU DARI ETOS KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA KARYAWAN

NINIK, SRIJANI ANALISIS KINERJA KARYAWAN DITINJAU DARI ETOS KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA KARYAWAN. Cakrawala Pendidikan, 14 (2). pp. 188-195. ISSN 1410-9883

[img]
Preview
PDF
56Kb

Official URL: http://digilib.stkippgri-blitar.ac.id

Abstract

Abstrak: Tujuan Penelitian ini mengetahui 1) Ada tidaknya perbedaan kinerja karyawan dilihat dari etos kerja. 2) Ada tidaknya perbedaan kinerja karyawan apabila dilihat dari motivasi berprestasi 3) Adakah Interaksi antara etos kerja dan Motivasi berprestasi dalam mempengaruhi kinerja karyawan IKIP PGRI Madiun. Hipotesisnya adalah: (1) Terdapat perbedaan kinerja karyawan yang etos kerjanya tinggi dan karyawan etos kerjanya rendah.(2) Terdapat perbedaan kinerja karyawan yang motivasi prestasinya tinggi dan karyawan yang motivasi berprestasinya rendah (3) Terdapat Interaksi antara etos kerja dengan motivasi prestasi dalam mempengaruhi kinerja karyawan. Populasi dalam penelitian ini adalah 106 karyawan. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Propotional Purposiv random sampling. Data Etos kerja, motivasi berprestasi, dan kinerja dengan metode kuesioner dengan skala likert. Hasil penelitian diolah dengan menggunakan SPSS 19 menunjukkan bahwa (1) hipotesis pertama diperoleh 5,419 dan nilai signifikansinya 0,022 < 0,05 berarti terdapat perbedaan kinerja karyawan yang etos kerjanya tinggi dan karyawan etos kerjanya rendah. (2) hipotesis kedua hasilnya adalah 21,189 dan nilai signifikansinya 0,000 < 0,05 berarti terdapat perbedaan kinerja karyawan yang motivasi prestasinya tinggi dan karyawan motivasi prestasinya rendah. (3) hipotesis ketiga hasilnya adalah 6,462 dan nilai signifikansinya 0,13 < 0,05 berarti terdapat interaksi antara etos kerja dengan motivasi prestasi dalam mempengaruhi kinerja karyawan. Kata kunci : kinerja, etos kerja, motivasi berprestasi Abstract: This study purposes to know 1) Whether or not the employee’s performance differences when seen from the work ethic. 2) Whether or not the employee’s performance differences when viewed from the achievement motivation 3) Is there any interaction between the work ethic and achievement motivation in influencing employee performance IKIP PGRI Madiun. The hypothesis is: (1) There is a difference in the performance of a high work ethic employees and lower employee work ethic. (2) There is a difference in the performance of employees is high achievement motivation and low achievement motivation of employees (3) There is interaction between the work ethic of achievement motivation in influencing the performance employee. The population in this study were 106 employees. Sampling was done by random sampling technique proportional Purposiv. Data work ethic, achievement motivation, and performance with a questionnaire with Likert scale. The results were processed using SPSS 19 shows that (1) The first hypothesis of the results obtained are 5.419 and 0.022 < 0.05 means, there are differences in the performance of a high work ethic employees and employees low work ethic. (2) The second hypothesis the result is 21.189 and 0.000 < 0.05 means, there are differences in employee performance high achievement motivation and low achievement motiSrijani, Analisis Kinerja Karyawan 189 PENDAHULUAN Kinerja karyawan sangat menentukan kelangsungan hidup perusahaan Keberhasilan suatu organisasi dipengaruhi oleh kinerja (job performance) dari karyawannya. Kinerja atau prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melakukan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Mangkunegara (2000) menyebutkan, faktor yang mempengaruhi kinerja adalah kemampuan (ability) dan faktor motivasi. Setiap organisasi maupun perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan kinerja pegawai untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Berbagai cara ditempuh untuk meningkatkan kinerja karyawan. Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan dalam menjalankan fungsi dan perannya, baik faktor internal individu karyawan itu sendiri (seperti kemampuan, ketrampilan, komitmen karyawan terhadap organisasi) maupun faktor eksternal (seperti faktor keluarga, ekonomi), di samping faktor organisasi (seperti kepemimpinan, iklim organisasi dan sebagainya). Gibson (1992:34) menyebutkan tiga perangkat variabel (faktor) yang mempengaruhi perilaku dan kinerja individu, yaitu: (1) variabel individual, yang terdiri dari: (a) kemampuan dan ketrampilan (mental dan fisik), (b) latar belakang (keluarga, tingkat sosial, pengalaman), (c) demografis (umur, asal-usul, jenis kelamin); (2) variabel organisasi, terdiri dari: (a) sumber daya, (b) kepemimpinan, (c) imbalan; (3) variabel psikologis, terdiri dari: (a) persepsi,( b) sikap, (c) kepribadian, (d) belajar, (e) motivasi. Dessler (1986) faktor yang mempengaruhi kinerja, antara lain: motivasi, kondisi kerja, kesempatan berkembang, ketentraman, rasa ikut memiliki, hakhaknya diperhatikan, ruang kerja dan relevansi sosial. Mathis & Jackson (2006: 113) menjelaskan factor yang mempengaruhi individu bekerja, yakni kemampuan individual (bakat, minat, kepribadian): tingkat usaha yang dilakukan (motivasi, etika, kehadiran): dan dukungan organisasi (budaya, peralatan dan teknologi). Sopiah (2008: 23), menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi perilaku individu itu meliputi effort (usaha), ability kemampuan), dan situasi lingkungan. Menurut Wirawan (2009: 7), kinerja merupakan hasil sinergi dari sejumlah faktor, yakni faktor lingkungan internal organisasi, faktor lingkungan eksternal, dan faktor internal karyawan Dengan demikian kinerja karyawan berkaitan erat dengan etos kerja. Etos merupakan karakter dan sikap, kebiasaan serta kepercayaan yang bersifat khusus tentang seorang individu atau sekelompok manusia. Etos kerja juga merupakan watak, kesusilaan atau adat. Ini berarti, etos merupakan suatu tata nilai yang diyakini dan menjadi aturan hidup yang lebih baik. Etos kerja dijabarkan ke dalam tata nilai karyawan sangat diperlukan agar kinerja karyawan betul-betul berkualitas. Kinerja merupakan prestasi kerja, yakni perbandingan antara prestasi kerja, yakni perbandingan antara hasil kerja dengan standar yang diharapkan (Dessler, 1997). Dengan demikian kinerja memfokuskan pada hasil kerjanya. Menurut Siagian (2003) kinerja adalah konsep yang bersifat universal yang merupakan efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan bagian yang berdasar standar dan kriteria yang ditetapkan. Gibson et al. (1995) menyatakan kinerja adalah catatan terhadap hasil produksi dan pekerjaan atau aktivitas tertentu. Beberapa faktor yang berperan dalam kinerja antara lain adanya kesimbangan antara pekerja dan lingkungan yang berada didekatnya yang meliputi individu, sumberdaya, kejelasan kerja dan umpan balik. Untuk dapat mengetahui kinerja seseorang atau organisasi, perlu diadakan pengukuran kinerja. Untuk dapat mengetahui kinerja seseorang atau organisasi, perlu diadakan pengukuran kinerja. Menurut Stout (dalam BPKP, 2000), pengukuran kinerja merupakan proses mencatat dan mengukur pencapaian pelaksanaan kegiatan vation of employees. (3) The third hypothesis the result is 6.462 and 0.13 < 0.05 means, there is interaction between the work ethic of achievement motivation in influencing the performance of employees. Keywords: performance, work ethic, achievement motivation

Item Type:Article
Subjects:L Education > L Education (General)
Divisions:Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Education
ID Code:74
Deposited By:DRS. KADENI, SE.,M.Pd .,MM
Deposited On:18 Feb 2013 05:08
Last Modified:18 Feb 2013 05:08

Repository Staff Only: item control page