MEMBANGUN KARAKTER (SIKAP) PARTISIPASI PEDULI LINGKUNGAN PADA SISWA MELALUI PROGRAM BSM (BANK SAMPAH MALANG)

Abstract

Abstrak : Dalam pendidikan karakter Lickona (1992) menekankan pentingya tiga komponen karakter yang baik (components of good character) yaitu moral knowing atau pengetahuan tentang moral, moral feeling atau perasaan tentang moraldan moral action atau perbuatan bermoral. Hal ini diperlukan agar siswa didik mampu memahami, merasakan dan mengerjakan sekaligus nilai-nilai kebajikan. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif –Kualitatif, merupakan penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, keadaan gejala menurut apa adanya. Data-data hasil penelitian bersifat mendeskripsikan permasalahan demi permasalahan yang menjadi fokus penelitian. Hasil penelitian : 1) Pelaksanaan pembangunan karakter sikap partisipasi peduli lingkungan hidup siswa di sekolah : a) Melalui implementasi pendidikan lingkungan hidup dibawah Kementrian Lingkungan Hidup. b) Membentuk Bank Sampah Madrasah. c) BSM untuk mengimplementasikan ajaran agama “kebersihan sebagian dari iman”. d) Penjadwalan tentang pemeliharaan tanaman di depan kelas maupun tanaman dalam pot-pot, membawa pupuk kandang, pupuk kompos dari rumah. e) Adanya Kurikulum Lingkungan Hidup sebagai Kurikulum Mulok, yang diajarkan “monolitik” dan “integrative”. ; 2) Kegiatan Bank Sampah Malang (BSM) kaitannya dengan membangun karakter sikap peduli lingkungan hidup siswa di sekolah : a) Generasi muda terutama yang masih duduk di bangku sekolah merupakan generasi yang strategis untuk mewujudkan “green and clean city” untuk itu Bank Sampah Malang (BSM) melakukan pembinaan terhadap unit-unit BSM sekolah. b) Ada pembagian kerja dalam membentuk karakter cinta lingkungan pada siswa melalui BSM. Badan Lingkungan Hidup membantu secara teknis dan kebutuhan sarana prasarana yang dibutuhkan sedang kurikulum pembelajaran Diknas (sekolah yang bersangkutan). Sarana prasarana yang dibutuhkan oleh BSM, Kantor Badan Lingkungan Hidup juga membantu seperti yang di lihat peneliti di sekolah adanya tempat sampah, biopori, dekomposer dsb. c) Bank Sampah Malang memiliki peran strategis dalam ikut membentuk karakter cinta lingkungan pada siswa. ; 3) Faktor pendukung dan penghambat dalam membangun sikapt partisipasi siswa yang peduli terhadap lingkungan hidup : a) Faktor yang mendukung adanya dukungan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan, kantor Badan Lingkungan Hidup dan Dinas Pendidikan hubungannya dengan kelembagaan serta di sekolah-sekolah banyak mendirikan unit BSM. Secara pendanaan di dukung oleh CSR dari PLN. b) adanya pengurus komite yang semangat dan antusias dalam pengelolaan Bank Sampah Madrasah, c) Faktor penghambat adalah kesadaran masyarakat untuk memilah sampah masih rendah. Unit-unit BSM di sekolah belum aktif sepenuhnya, yang aktif masih 60% perlu adanya pendampingan. d) Faktor penghambat dalam kegiatan pemahaman orang tua yang menganggap kegiatan BSM menjadikan anaknya untuk jadi pemulung. Kata Kunci : Karakter, Peduli Lingkungan, Bank Sampah. Abstract : In educational character, Lickona (1992) emphasized the importance of the three components of good character are moral knowing or the knowledge about moral, moral feeling or sense of morals and moral action or moral act. This is necessary so that students are able to understand, feel and work at the same time with the values of virtue. This research was descriptive-Qualitative, a study that aims to describe the information regarding the status of an existing symptoms, symptoms state according to what it is. The characteristic of the data is to describe research issues as the focus of this research. The results of this research are as follows: 1) the development of the environmental characteristics of the student's participation in the school: a) through the implementation of environmental education under the Ministry of Environment; b) creating “Bank Sampah Madrasah” (BSM) a garbage Bank Program; c) BSM is the implementation of teachings of religion "hygiene is the part of faith"; d) Scheduling of maintenance of the plants in front of the class as well as plants in pots, carrying manure, and compost; e) The existence of curriculum Environment as local content curriculum, which teaches "monolithic" and "integrative". 2) the activity of “Bank Sampah Malang” is doing with establishing the character of the attitude of the environmental student at the school: a) The young generation especially those still in school is a generation that is strategic to realize a "green and clean city" for “Bank Sampah Malang” in order to provide guidance to BSM units; b) There is a division of labor in shaping the character of the students' love of the environment through BSM. Environment Agency gives to help technical and infrastructure requirements of learning curriculum of the educational authorities. Infrastructure required by BSM, the Office of the Environment Agency also helped as seen researcher at the school. The presence of trash, biopori, decomposer, etc; c) “Bank Sampah Malang” has a strategic role to help students in establishing the character of taking care the environment. 3) Supporting factors and obstacles in establishing the attitude of the participation of students who care about the environment: a) factors that support the Sanitary Agency and the office of the Environment Agency and the Department of Education to do with institutional as well as in schools in establishing the unit of BSM. By funding supported by the Corporate Social Responsibility (CSR) of the National Electricity; b) the existence of the management committee of the spirit and enthusiasm in the management of BSM, c) inhibiting factor in public awareness to sort the waste is still low. BSM units in schools not fully active, approximately 60% the need for assistance; d) factors inhibiting is about parents opinions. They thought that these BSM activities made the students seem to be scavengers. Key Words : Character, Environmental Care, Waste Bank.